Sabtu, 21 April 2012
Sabtu, 14 April 2012
JADWAL SEMIFINAL LIGA CHAMPIONS
Yap, Berikut merupakan Jadwal Semifinal Liga Champions 2012 Leg 1 & 2 yang akan ditayangkan di Stasiun Televisi, RCTI :
SemiFinal Liga Champions 2012 Leg 1 :
SemiFinal Liga Champions 2012 Leg 1 :
Rabu, 18 April 2012SemiFinal Liga Champions 2012 Leg 2 :
Bayern Munich Vs Real Madrid - (01:45 WIB)
Kamis, 19 April 2012
Chealsea Vs Barcelona - (01:45 WIB)
Rabu, 25 April 2012
Barcelona Vs Chealsea - (01:45 WIB)
Kamis, 26 April 2012
Real Madrid Vs Bayern Munich - (01:45 WIB)
Sabtu, 31 Maret 2012
Hasil Pertandingan Liga inggris
Hasil Liga Inggris 31 Maret dan 1 April 2012 | Skor Liga Inggris 31 Maret & 1 April 2012 - Inilah rangkuman hasil pertandingan EPL atau Liga Inggris tadi malam. Pada hari Sabtu ada tujuh pertandingan yang digelar, di hari Minggu ada dua dan satu lainnya pada tengah pekan ini. Berikut hasil Liga Inggris pekan 31 selengkapnya.
Hasil pertandingan Liga Inggris tanggal 31/3/2012 :
FT - Aston Villa 2 vs 4 Chelsea
FT - Everton 2 vs 0 West Bromwich Albion
FT - Fulham 2 vs 1 Norwich City
FT - Manchester City 3 vs 3 Sunderland
FT - Queens Park Rangers 2 vs 1 Arsenal
FT - Wigan Athletic 2 - 0 Stoke City
FT - Wolverhampton Wanderers 2 vs 3 Bolton Wanderers
Hasil pertandingan Liga Inggris tanggal 1/4/2012 :
-- : Newcastle United vs Liverpool
-- : Tottenham vs Swansea City
Hasil pertandingan Liga Inggris tanggal 1/4/2012 :
-- : Blackburn Rovers vs Manchester United
Hasil pertandingan Liga Inggris tanggal 31/3/2012 :
FT - Aston Villa 2 vs 4 Chelsea
FT - Everton 2 vs 0 West Bromwich Albion
FT - Fulham 2 vs 1 Norwich City
FT - Manchester City 3 vs 3 Sunderland
FT - Queens Park Rangers 2 vs 1 Arsenal
FT - Wigan Athletic 2 - 0 Stoke City
FT - Wolverhampton Wanderers 2 vs 3 Bolton Wanderers
Hasil pertandingan Liga Inggris tanggal 1/4/2012 :
-- : Newcastle United vs Liverpool
-- : Tottenham vs Swansea City
Hasil pertandingan Liga Inggris tanggal 1/4/2012 :
-- : Blackburn Rovers vs Manchester United
TOMCAT Bisa jadi sahabat??
Ini dia serangga yang katanya mematikan...
Tapi.. ternyata bagi petani serangga ini merupakan sahabat mereka..Petugas Dinas Pertanian meminta warga tidak khawatir atas merebaknya serangga tomcat atau kumbang rove (paederus littorarius). Tomcat juga tidak perlu dibasmi karena serangga itu termasuk sahabat petani."Serangga ini tidak membahayakan dan justru menjadi sahabat petani. Ia termasuk mata rantai penyeimbang alam," kata Koordinator Pengamat Hama Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang ditempatkan di Kabupaten Kediri Suliyan di Kediri, Kamis (22/3).Ia mengatakan, kumbang rove itu adalah predator hama yang banyak menyerang tanaman petani, seperti hama wereng maupun serangga kecil lainnya. Jika kumbang itu dibasmi, akan meresahkan petani. Produksi tanaman mereka bisa turun drastis, karena dirusak hama.Pihaknya menyayangkan dilakukannya pembasmian serangga tersebut. Menurut Suliyan, pembasmian tomcat membuat ekosistem terganggu. Karena populasi mereka akan semakin berkurang. "Tidak perlu menggunakan insektisida untuk membunuh serangga itu. Jika dilakukan, tentunya bisa mengganggu alam," tukasnya.Tentang beralihnya habitat dari semula banyak tinggal di lokasi lembab areal persawahan dan saat ini beralih ke perkampungan, Suliyan mengatakan ada kemungkinan karena habitat mereka terganggu. Ia menduga luas lahan yang saat ini berkurang membuat tomcat beralih ke perkampungan warga.
x
Minggu, 25 Maret 2012
Makalah Model Pembelajaran Matematika Tipe TAI
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Matematika
sebagai mata pelajaran yang membekali siswanya untuk memiliki kemampuan
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta mampu bekerja
sama masih banyak kurang diminati oleh siswa. Dari beberapa hasil pengamatan
penulis selama menjadi guru matematika, dijumpai masih banyaknya siswa yang
takut, kurang senang dan menemui kesulitan dalam menghadapi pelajaran
matematika. Tidak jarang pula dari siswa yang mengeluhkan bahwa matematika
dianggapnya sebagi pelajaran yang membosankan, menjenuhkan ataupun banyak
sebutan lain yang bernilai negatif.
Meskipun
dalam proses belajar mengajar sudah tercakup adanya komponen-komponen seperti
model, strategi, pendekatan, metode, dan tehnik yang dikembangkan untuk meningkatkan
minat siswa dalam belajar serta untuk mencapai tujuan utama pembelajaran yaitu
adanya keberhasilan siswa dalam belajar dalam rangka pendidikan baik dalam
suatu mata pelajaran maupun pendidikan pada umumnya , namun semua itu belum
cukup untuk menghilangkan kesan negatif yang sudah melekat pada siswa.
Kegiatan
pembelajaran disekolah menunjukkan bahwa banyak model pembelajaran
dikembangkan, namun masih jarang digunakan dalam proses pembelajaran. Adanya
kecenderungan untuk melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher
centred) masih lebih dominan dilakukan daripada pembelajaran yang berpusat pada
siswa (student oriented). Hal ini disebabkan adanya perasaan ribet atau terlalu
banyak hal yang harus dipersiapkan ataupun kurangnya pengetahuan guru tentang
model-model pembelajaran yang tepat untuk digunakan. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang optimal yang harus diingat oleh guru adalah tidak ada model
pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi . Oleh karena
itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi
siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru
itu sendiri.
Cooperative
Learning sebagai salah model pembelajaran yang dapat dilakukan dalam proses
pembelajaran merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan
sebagai alternatif langkah untuk mengatasi permasalahan diatas. Cooperative
Learning yang memiliki berbagai tipe sangat memungkinkan dilakukan dengan
menyesuaikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang
tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization/ TAI ?
2. Apa kelebihan dan kelemahan dari
model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization/ TAI
?
3. Apa langkah-langkah model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization/ TAI ?
C.
Tujuan Penulisan
Menambah pengetahuan mengenai model
pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization/Team Accelerated Instruction).
BAB II
PEMBAHASAN
A. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Pembelajaran
kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mendorong siswa aktif menemukan
sendiri pengetahuannya melalui keterampilan proses. Siswa belajar dalam
kelompok kecil yang kemampuannya heterogen. Dalam menyelesaikan tugas kelompok
setiap anggota saling bekerja sama dan saling membantu dalam memahami suatu
bahan ajar. Agar siswa dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya maka
mereka perlu diajari ketrampilan-ketrampilan kooperatif sebagai berikut.
a. Berada dalam tugas
Berada dalam tugas maksudnya adalah
tetap berada dalam kerja kelompok, menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya sampai selesai dan bekerjasama dalam kelompok sesuai dengan
kesepakatan kelompok, ada kedisiplinan individu dalam kelompok.
b. Mengambil giliran dan berbagi tugas
Mengambil giliran dan berbagi tugas
yaitu bersedia menerima tugas dan membantu menyelesaikan tugas.
c. Mendorong partisipasi
Mendorong partisipasi yaitu
memotivasi teman sekelompok untuk memberikan kontribusi tugas kelompok.
d. Mendengarkan dengan aktif
Mendengarkan dengan aktif maksudnya
adalah mendengarkan dan menyerap informasi yang disampaikan teman dan
menghargai pendapat teman. Hal ini penting untuk memberikan perhatian pada yang
sedang berbicara sehingga anggota kelompok yang menjadi pembicara akan merasa
senang dan menumbuh kembangkan motivasi belajar bagi dirinya sendiri dan yang
lainnya.
e. Bertanya
Menanyakan informasi atau penjelasan
lebih lanjut dari teman sekelompok kalau perlu didiskusikan, apabila tetap
tidak ada pemecahan tiap anggota wajib mencari pustaka yang mendukung, jika
tetap tidak terselesaikan baru bertanya kepada guru.
Unsur-unsur pembelajaan kooperatif adalah sebagai berikut.
a. Siswa dalam kelompoknya haruslah
beranggapan bahwa mereka “sehidup sepenanggungan bersama”.
b. Siswa bertanggung jawab atas
segala sesuatu didalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri.
c. Siswa haruslah melihat bahwa
semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama.
d. Siswa harus membagai tugas dan
tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.
e. Siswa akan dikenakan evaluasi
atau diberikan hadiah/ penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota
kelompok.
f. Siswa berbagi kepemimpinan dan
mereka membutuhkan ketrampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
g. Siswa akan diminta mempertanggung
jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Prinsip dasar dalam model pembelajaran
kooperatif adalah setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang dikerjakan dalam kelompoknya, setiap anggota kelompok harus mengetahui
bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama, setiap anggota
kelompok harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota
kelompoknya, setiap anggota kelompok akan dikenai evaluasi, setiap anggota
kelompok berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar
bersama selama proses belajarnya, dan setiap anggota kelompok akan diminta
mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok
kooperatif.
Adapun karakteristik model
pembelajaran kooperatif adalah siswa dalam kelompok secara kooperatif
menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai; kelompok
dibentuk dari beberapa siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda, baik tingkat
kemampuan tinggi, sedang, dan rendah; dan, penghargaan lebih menekankan pada
kelompok daripada masing-masing individu.
Dalam pembelajaran kooperatif
dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi
kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling
memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling
menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain. Terdapat 6 (enam)
langkah model pembelajaran kooperatif meliputi menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa, menyajikan informasi, mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok-kelompok belajar, membimbing kelompok belajar, evaluasi dan pemberian
umpan balik, serta memberikan penghargaan.
Ada beberapa macam model
pembelajaran kooperatif antara lain STAD (Student Teams Achievement Divisions),
TGT (Teams Games Tournament), TAI (Team Assisted Individualization), Jigsaw,
Jigsaw II, dan CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition).
B.
MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
Model pembelajaran kooperatif tipe
TAI merupakan model pembelajaran yang membentuk kelompok kecil yang heterogen
dengan latar belakang cara berfikir yang berbeda untuk saling membantu terhadap
siswa lain yang membutuhkan bantuan. Dalam model ini, diterapkan bimbingan antar
teman yaitu siswa yang pandai bertanggung jawab terhadap siswa yang lemah.
Disamping itu dapat meningkatkan
partisipasi siswa dalam kelompok kecil. Siswa yang pandai dapat mengembangkan
kemampuan dan ketrampilannya, sedangkan siswa yang lemah dapat terbantu
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Model
pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki 8 (delapan) komponen, yaitu :
a.
Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 sampai 6
siswa.
b.
Placement test, yakni pemberian pre-tes kepada siswa atau melihat
rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa dalam bidang
tertentu.
c.
Student Creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan
menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi
oleh keberhasilan kelompoknya.
d.
Team Study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh
kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang
membutuhkannya.
e.
Team Scores and Team Recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil
kerja kelompok dan memberikan criteria penghargaan terhadap kelompok yang
berhasil secara cemerang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam
menyelesaikan tugas.
f.
Teaching Group, yakni pemberian materi secara singkat dari guru
menjelang pemberian tugas kelompok.
g.
Facts Test, yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang
diperoleh siswa.
h.
Whole Class Units, yaitu pemberian materi oleh guru kembali di akhir
waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.
Ciri-ciri
model pembelajaran TAI (Team Assisted-Individualization atau Team Accelerated):
(1)
Belajar bersama dengan teman
(2)
Selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman
(3)
Saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok
(4)
Belajar dari teman sendiri dalam kelompok
(5)
Belajar dalam kelompok kecil
(6)
Produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat
(7)
Keputusan tergantung pada mahasiswa sendiri
(8)
Mahasiswa aktif (Stahl, 1994). Dan yang paling utama adalah setiap siswa secara
individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru.
Matematika TAI di prakarsai sebagai
usaha merancang sebuah bentuk pengajaran individual yang bisa menyelasaikan
masalah-masalah yang membuat metode pengajaran individual menjadi tidak
efektif. Dengan membuat para siswa bekerja dalam tim-tim pembelajaran
kooperatif dsan mengemban tanggung jawab mengelola memeriksa secara rutin,
saling membantu satu sama lain dalam menghadapi masalah, dan saling memberi
dorongan untuk maju, maka guru dapat membebaskan diri dari memberikan
pengajaran langsung kepada sekelompok
kecil yang homogen yang berasal dari tim-tim yang heterogen. Fokus
pengajarannya artinya adalah pada konsep-konsep yang ada di balik algoritma
yang dipelajari oleh siswa dalam kegiatan individual, pengaturan seperti ini
memberikan kesempatan melakukan pengajaran langsung Yang tidak terdapat dalam
hampir semua metode-metode pengajaran individual.
Sebagai tambahan terhadap penyelasaian
masalah manajemen dan motivasi dalam program-program pengajaran individual, TAI
dirancang untuk memperoleh manfaat yang sangat besar dari potensi sosialisai
yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif. Kajian-kajian sebelumnya mengenai
kemampuan kelompok dalam metode-metode pembelajaran kooperatif secara konsisten
telah menemukan sejumlah pengaruh positif dari metode-metode ini terhadap
keluaran yang diperoleh seperti pada hubungan ras dan sikap terhadap para siswa
yang dicatat secara akademik. Cukup beralasan apabila kita mengharapkan munculnya
perolehan keluaran yang serupa dalm metode-metode yang mengkombinasikan
pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran individual.
TAI dirancang untuk memuaskan kriteria berikut ini untuk menyelesaiakan
masalah-masalah teoretis dan praktis dari sistem pengajaran individual :
· Dapat
meminimalisir keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan pengelolaan rutin
· Guru
setidaknya akan menghabiskan separuh waktunya untuk mengajar kelompok-kelompok
kecil
· Operasional
program tersebut akan sedemikian sederhananya sehingga para siswa dikelas tiga
keatas dapat melakukannya .
· Para
siswa akan termotifasi untuk mempelakjari mater-materi yang diberikan dengan
cepat dan akurat, dan idak akan bisa berbuat curang atau menemukan jalan pintas
· Tersedianya
banyak cara pengecekkan pengusaan supaya para sisiwa jarang menghabiskan waktu
nmempelkajari kembali materi yang sudah mereka kuasai atau menghadapi kesulitan
serius yang membutuhkan bantuan guru. Pada pos pengecekkan penguasaan, dapat
tersedia kegiatan-kegiatan pengajaran alternatif dan tes-tes yang paralel
· Para
siswa akan dapat melakukan pengecekkan satu sama lain, sekalipun bila siswa
mengecek kemampuannya ada dibawah siswa yang dicek dalam rangkaian pengajaran,
danm prosedur pengecekkan akan cukup sederhana dan tidak terganggu si pengecek
· Programnya
mudah dipelajari baik oleh guru maupun siswa, tidak mahal, fleksibel, dan tidak
membutuhkan guru tambahan ataupun tim guru
· Dengan
membuat para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kooperatif, dengan status
yang sejajar, program ini akan membangun kondisi untuk terbentuknya sikap-sikap
positif terhadap siswa-siswa main stream yang
cacat secara akademik dan diantara para siswa dari latar belakang yang ras atau
etnik yang berbeda.
C.
KELEBIHAN
DAN KELEMAHAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI.
Model pembelajaran kooperatif memiliki kelebihan dan kelemahannya
masing-masing. Hal demikian juga dimiliki model pembelajaran kooperatif tipe TAI.
Berikut ini adalah kelebihan dan kelemahan model pembelajaran tipe TAI.
1.
Kelebihan
·
Meningkatkan hasil belajar
·
Meningkatkan motivasi belajar
·
Mengurangi perilaku yang mengganggu dan konflik antar
pribadi
·
Program ini bisa membantu siswa yang lemah/ siswa yang mengalami
kesulitan dalam memahami materi belajar.
·
Model
pembelajaran Team Assisted Individualization membantu meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah peserta didik dan mengurangi anggapan banyak
peserta didik bahwa matematika itu sulit.
·
Pada model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization peserta
didik mendapatkan penghargaan atas usaha mereka.
·
Melatih peserta
didik untuk bekerja secara kelompok, melatih keharmonisan dalam hidup bersama
atas dasar saling menghargai.
2.
Kelemahan
·
Tidak semua mata
pelajaran cocok diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI).
· Apabila
model pembelajaran ini merupakan model pembelajan yang baru diketahui,
kemungkinan sejumlah peserta didik bingung, sebagian kehilangan rasa percaya
diri dan sebagian mengganggu antar peserta didik lain.
D.
LANGKAH-LANGKAH
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
Adapun langkah-langkah dalam model
pembelajaran TAI adalah sebagai berikut.
· Guru
menyiapkan materi bahan ajar yang akan diselesaikan oleh kelompok siswa.
· Guru
memberikan pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar
guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu. (Mengadopsi komponen Placement
Test).
· Guru
memberikan materi secara singkat. (Mengadopsi komponen Teaching Group).
· Guru
membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis berdasarkan nilai
ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5 siswa. (Mengadopsi komponen Teams).
· Setiap
kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS yang telah dirancang sendiri
sebelumnya, dan guru memberikan bantuan secara individual bagi yang
memerlukannya. (Mengadopsi komponen Team Study).
· Ketua
kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya dengan mempresentasikan hasil
kerjanya dan siap untuk diberi ulangan oleh guru. (Mengadopsi komponen Student
Creative).
· Guru
memberikan post-test untuk dikerjakan secara individu. (Mengadopsi komponen Fact
Test).
· Guru
menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada)
berdasarkan hasil koreksi. (Mengadopsi komponen Team Score and Team
Recognition).
· Guru
memberikan tes formatif sesuai dengan kompetensi yang ditentukan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian
materi di atas, penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1.
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi
pembelajaran yang mendorong siswa aktif menemukan sendiri pengetahuannya
melalui keterampilan proses.
2.
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan
model pembelajaran yang membentuk kelompok kecil yang heterogen dengan latar
belakang cara berfikir yang berbeda untuk saling membantu terhadap siswa lain
yang membutuhkan bantuan.
3.
Adapun kelebihan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif
tipe TAI sebagai berikut :
a.
Kelebihan
1.) Meningkatkan hasil belajar.
2.) Meningkatkan motivasi belajar.
3.) Mengurangi perilaku yang mengganggu
dan konflik antar pribadi.
4.) Program ini bisa membantu siswa yang
lemah/ siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi belajar.
5.) Model
pembelajaran Team Assisted Individualization membantu meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah peserta didik dan mengurangi anggapan banyak
peserta didik bahwa matematika itu sulit.
6.) Pada
model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization peserta
didik mendapatkan penghargaan atas usaha mereka.
7.) Melatih
peserta didik untuk bekerja secara kelompok, melatih keharmonisan dalam hidup
bersama atas dasar saling menghargai.
b.
Kelemahan
1.)
Tidak semua mata pelajaran cocok diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Team Assisted Individualization (TAI).
2.) Apabila
model pembelajaran ini merupakan model pembelajan yang baru diketahui,
kemungkinan sejumlah peserta didik bingung, sebagian kehilangan rasa percaya
diri dan sebagian mengganggu antar peserta didik lain.
4. Langkah-langkah
model pembelajaran kooperatif tipe TAI
1.) Guru
menyiapkan materi bahan ajar yang akan diselesaikan oleh kelompok siswa.
2.) Guru
memberikan pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar
guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu. (Mengadopsi komponen Placement
Test).
3.) Guru
memberikan materi secara singkat. (Mengadopsi komponen Teaching Group).
4.) Guru
membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis berdasarkan nilai
ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5 siswa. (Mengadopsi komponen Teams).
5.) Setiap
kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS yang telah dirancang sendiri
sebelumnya, dan guru memberikan bantuan secara individual bagi yang
memerlukannya. (Mengadopsi komponen Team Study).
6.) Ketua
kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya dengan mempresentasikan hasil
kerjanya dan siap untuk diberi ulangan oleh guru. (Mengadopsi komponen Student
Creative).
7.) Guru
memberikan post-test untuk dikerjakan secara individu. (Mengadopsi komponen Fact
Test).
8.) Guru
menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada)
berdasarkan hasil koreksi. (Mengadopsi komponen Team Score and Team
Recognition).
9.) Guru
memberikan tes formatif sesuai dengan kompetensi yang ditentukan.
B.
SARAN
Dalam penulisan makalah
ini penulis menyadari masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan baik yang
disengaja maupun yang tidak disengaja sehingga penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Kusumaningrum, Retna.2007. Keefektifan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization)
Melalui Pemanfaatan Lks (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Hasil Belajar Matematika
Sub Pokok Bahasan Jajargenjang Dan Belahketupat Pada Siswa Kelas Vii Smpn 11
Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Langganan:
Postingan (Atom)